Singapore...
6 – 10 April 2010 
Setelah
 melewati perjalanan lewat udara selama 2 jam dari Bangkok, Thailand. 
Sampailah kami di bandara Changi, Singapore. Perbedaan waktu antara 
Thailand dengan Singapore adalah 1 jam lebih cepat Singapore. Karena 
belum booking tempat menginap di Singapore, begitu sampai yang kulakukan
 pertama adalah menghubungi tempat yang akan kami gunakan untuk 
menginap. Saran, jika kalian belum memesan hotel atau tempat penginapan,
 maka tulislah salah satu nama hotel beserta alamatnya di lembar 
kedatangan kalian yang akan diperiksa di Imigrasi, sehingga mereka akan 
yakin bahwa kalian ada tempat tujuan yang jelas selama di Singapore, 
jika kalian menyebutkan Lucky Plaza maka kalian harus secara jelas 
menyebutkan unit apartementnya. Ini akan menghindarkan kalian dari 
kesulitan di Imigrasi. Maklum,imigrasi di Singapore sangat ketat, 
mungkin karena banyaknya tenaga kerja ilegal disana.
Setelah
 kami memperoleh penginapan, dari berbagai pilihan seperti hotel 81, 
madras eminance, Hive, Lucky Plaza, akhirnya pilihan jatuh di Lucky 
Plaza. Pengurus Apartement tempat kami menginap bernama Rika dengan 
Telp: +6598833696, karena kami bertiga, maka kami dikenakan rate 
$80/nite dengan fasilitas kamar mandi diluar, kamar AC, TV di dalam dan 
dapur digunakan bersama. Secara keseluruhan tempat ini bisa dibilang 
bersih. Beberapa nama di Lucky Plaza yang bisa dihubungi dan memiliki 
apartement yang bersih:
·         Ms. Lily : Rate $ 140 untuk 2 orang, phone : +6590030863
·         Ms. Lena: Rate $ 110 untuk 2 orang, phone: +6597371587
·         Ms. Tini: Rate $ 60 untuk 2 orang, phone: +6596382430
Dari
 Bandara, kami menggunakan taxi menuju Apartement, dan ternyata sopir 
taxinya sangat fasih berbahasa Indonesia, bahkan cengkok melayunya 
hampir tidak kentara. Setelah meletakkan barang, aku dan Aning langsung 
kabur menuju Mustafa Center,kebetulan
 tempat ini buka 24 jam. Disini berbagai macam makanan dan pernak pernik
 bernuansa India bisa kita temui, namun mungkin karena masih lelah, maka
 kami tidak membeli satu barangpun disini.
Paginya,
 acara hari ini sebenarnya ke Pulau Sentosa, namun ternyata pagi ini 
vertigo Aning kambuh sehingga kami memutuskan hari ini ke Jurong Bird Park terlebih dahulu
dan
 baru besok ke Sentosa. Perjalanan dari Orchad ke Jurong Bird Park, 
menggunakan MRT, setelah memilih lokasi yang akan kami tuju maka keluar 
nominal berapa yang harus kami bayar dan setelah pembayaran selesai maka
 tiket kita akan keluar, sesampainya di station yang dituju,tiket bisa 
kita refund sebesar $1. ah membayangkan seandainya public transport di 
Indonesia begitu mudah dan nyaman seperti disini alangkah senangnya. 
Namun karena ini adalah kali pertama kami naik MRT, kami mengambil route
 yang panjang, padahal ada route yang lebih pendek hanya musti 
berganti2x MRT. Kami turun di Jurong East, dari situ kami langsung naik 
bis yang menuju Jurong Bird Park, tiket bis $ 2/orang.
Namanya
 juga taman burung, ya pastinya kita disini melihat berbagai macam 
burung. Ega sangat senang disini, juga Bapaknya. Maklum mereka pecinta 
burung. Sampai-sampai susah sekali untuk mengajak Ega pulang.
Sampai Apartement, Aning sudah sehat dan dia sudah bisa diajak jalan, Sore ini tujuan ke China Town.  Kali
 ini sudah lebih pintar naik MRT, pindah dari satu Platform ke Platform 
yang lain. Namanya China Town pastinya banyak pernak pernik China yang 
dijual disini. Ada 1 hal yang sangat aku suka disini. Aku menemukan 
Pancake Durian yang enak banget, tapi antrinya jangan ditanya. 
Recomended jika kalian datang ke China Town. Disini kami membeli 
beberapa souvenir untuk dibawa pulang. 
Hari Berikutnya Tujuan: Pulau Sentosa.
 Untuk sampai disana kami menggunakan MRT yang menuju ke Harbour Front, 
untuk kemudian berganti menggunakan Sentosa Express, dengan tiket 
perorang sebesar $3. Sentosa Express terletak di Vivo City, di level 3
Di Level 3 juga ada loket yang menjual paket wahana di Pulau Sentosa. 
Kami sengaja tidak mengambil yang paket karena setelah kami lihat 
padanan paketnya tidak semuanya menarik, sehingga kami memutuskan untuk 
membeli per wahana. Wahana yang kami datangi adalah paduan berbagai 
tempat favorit kami yaitu:
·         Butterfly and Insect : Disini melihat berbagai kupu, kumbang dan burung dari berbagai negara. Ini salah satu pilihan suami gue
·         Film 4 Dimensi : Pirrate. Ini pilihannya Anink. Keren and seru oi film nya..
·         Underwater
 Sea World: Melihat berbagai macam kehidupan bawah laut. Selain itu 
disini kita juga bisa melihat pentas lumba2x dan linsang. Ini pilihan 
gw, juga kesukaan Ega. Seperti sebelumnya, jika ditempat seperti ini Ega
 paling susah diajak keluar
Dari Pulau Sentosa kami menuju ke Esplanade,
 disini kita diperlihatkan Marina Bay, setelah berjalan kaki menyusuri 
Marina Bay akhirnya sampailah kami di Marrion Park, tempat terdapat 
patung Singa, lambang negara ini Singapore. Kata Anink, gak sah kalo 
belom nyampe dan foto ditempat ini, hehe... Namun, memang sangat 
menyenangkan duduk2x di tempat ini, menghirup udara laut sungguh sangat 
menyenangkan. Karena inginnya melihat kembang api ditempat ini yang 
katanya dinyalakan setiap jam 8 malam, maka begitu senja menjelang dan 
perut sudah berteriak minta diisi, kami tidak segera meninggalkan tempat
 ini. Akhirnya kami memutuskan makan didaerah situ, namun yang terdapat 
di sepanjang Marrion Park adalah Fancy Restaurant yang memiliki view 
begitu indah, namun bagi kami, sangatlah sangat untuk menghabiskan hanya
 untuk makanan. Akhirnya kami memutuskan kembali ke Marina Bay, disana 
ada berbagai macam restaurant pula dan juga food court. Setelah makan 
malam, dan waktu hampir menunjukkan jam 8, kami beranjak menuju pinggir 
pantai, namun setelah kami tunggu sampai dengan jam 9 malam, kembang api
 itu tidak ada juga... hik... kesel.. alih-alih ingin melihat kembang 
api yang ada juga melihat orang pada pacaran dipinggir pantai.
Hari
 berikutnya, tujuan kami kali ini adalah menyusuri Orchad Road dan Bugis
 Village. Tempat yang kami tuju adalah yang paling jauh dari apartement 
kami dahulu yaitu Bugis Village.
 Meski namanya Bugis Village, tapi aku koq tidak menemukan orang Bugis 
yang jualan disini ya? Kebanyakan malah orang China. Sebagaimana China 
Town dan Little India, tempat ini terkenal dengan berbagai barang yang 
lumayan miring, disini kami juga membeli beberapa barang untuk oleh2x 
keluarga. Satu hal lagi, disini kami bisa memperoleh durian dengan harga
 yang murah banget.. bahkan jika dibandingkan di Indonesia.
Dari Bugis Village, kami menyusuri sepanjang jalan Orchad Road sampai dengan Sommerset.
 Orchad Road adalah surganya orang belanja, berbagai macam barang 
bermerk bisa di temui disini. Jangan salah, kita juga akna menemukan 
banyak orang Indonesia di sepanjang jalan ini dengan tentengan barang 
belanjaannya. Jika ingin belanja di tempat ini kita musti bisa 
berhitung, dalam artian, kita musti tahu kalo barang x di sini harganya 
sekian kalau di Indonesia harganya sekian. Beberapa lebih murah di 
Indonesia, namun untuk barang-barang branded sering lebih murah disini 
dan selisihnya lumayan pula. Apalagi kalo lagi pas sale. Mungkin itu 
kali ya yang menjadikan banyak orang kita padha shopping dinegara ini. 
Tapi itu gak berlaku buat aku. Bagiku, tidaklah terlalu menarik berjalan
 dari satu mall ke mall yang lain.. mungkin karena gw gak punya duit 
kali ya jadinya ya gak
terlalu
 exciting.. hehehe.. Ada satu sudut di daerah Orchad yang sangat aku 
suka terutama untuk melepas lelah sejenak sambil menyantap makan siang. 
Entah itu nasi bungkus, roti atau sesuatu yang dibeli dari food court 
didekat situ. Sudut yang aku suka ada di Takashimaya, lt Basement. 
Disitu ada suatu kolam dengan air terjunnya yang tinggi. Jika selama 
jalan-jalan, kalian membawa bekal dari penginapan, jangan malu untuk 
memakannya disitu karena, you are not alone. Banyak yang melakukan hal yang sama.
Karena pesawat kami pagi maka hari itu kami puas2xin menyusuri Orchad dan Sommerset (meski gak beli apa2x.. hehehe...).  Sayang, penerbangan dari Singapore ke Yk Cuma 1x sehari, sehingga mau tidak mau harus pilih penerbangan pagi 
Oh
 ya, sewaktu kami di Singapore, kami melihat berita di televisi bahwa 
demo red shirt di Bangkok semakin melebar dan semakin rusuh, bahkan 
beberapa negara sudah mengeluarkan travel warning ke negara tersebut. 
Tentu bagi keluarga kami dan juga kami, sangat lega sudah meninggalkan 
Bangkok sebelum keadaan memburuk.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar