Minggu, 14 Oktober 2012

Singapore...
6 – 10 April 2010 

Setelah melewati perjalanan lewat udara selama 2 jam dari Bangkok, Thailand. Sampailah kami di bandara Changi, Singapore. Perbedaan waktu antara Thailand dengan Singapore adalah 1 jam lebih cepat Singapore. Karena belum booking tempat menginap di Singapore, begitu sampai yang kulakukan pertama adalah menghubungi tempat yang akan kami gunakan untuk menginap. Saran, jika kalian belum memesan hotel atau tempat penginapan, maka tulislah salah satu nama hotel beserta alamatnya di lembar kedatangan kalian yang akan diperiksa di Imigrasi, sehingga mereka akan yakin bahwa kalian ada tempat tujuan yang jelas selama di Singapore, jika kalian menyebutkan Lucky Plaza maka kalian harus secara jelas menyebutkan unit apartementnya. Ini akan menghindarkan kalian dari kesulitan di Imigrasi. Maklum,imigrasi di Singapore sangat ketat, mungkin karena banyaknya tenaga kerja ilegal disana.
Setelah kami memperoleh penginapan, dari berbagai pilihan seperti hotel 81, madras eminance, Hive, Lucky Plaza, akhirnya pilihan jatuh di Lucky Plaza. Pengurus Apartement tempat kami menginap bernama Rika dengan Telp: +6598833696, karena kami bertiga, maka kami dikenakan rate $80/nite dengan fasilitas kamar mandi diluar, kamar AC, TV di dalam dan dapur digunakan bersama. Secara keseluruhan tempat ini bisa dibilang bersih. Beberapa nama di Lucky Plaza yang bisa dihubungi dan memiliki apartement yang bersih:
·         Ms. Lily : Rate $ 140 untuk 2 orang, phone : +6590030863
·         Ms. Lena: Rate $ 110 untuk 2 orang, phone: +6597371587
·         Ms. Tini: Rate $ 60 untuk 2 orang, phone: +6596382430
Dari Bandara, kami menggunakan taxi menuju Apartement, dan ternyata sopir taxinya sangat fasih berbahasa Indonesia, bahkan cengkok melayunya hampir tidak kentara. Setelah meletakkan barang, aku dan Aning langsung kabur menuju Mustafa Center,kebetulan tempat ini buka 24 jam. Disini berbagai macam makanan dan pernak pernik bernuansa India bisa kita temui, namun mungkin karena masih lelah, maka kami tidak membeli satu barangpun disini.

Paginya, acara hari ini sebenarnya ke Pulau Sentosa, namun ternyata pagi ini vertigo Aning kambuh sehingga kami memutuskan hari ini ke Jurong Bird Park terlebih dahulu


dan baru besok ke Sentosa. Perjalanan dari Orchad ke Jurong Bird Park, menggunakan MRT, setelah memilih lokasi yang akan kami tuju maka keluar nominal berapa yang harus kami bayar dan setelah pembayaran selesai maka tiket kita akan keluar, sesampainya di station yang dituju,tiket bisa kita refund sebesar $1. ah membayangkan seandainya public transport di Indonesia begitu mudah dan nyaman seperti disini alangkah senangnya. Namun karena ini adalah kali pertama kami naik MRT, kami mengambil route yang panjang, padahal ada route yang lebih pendek hanya musti berganti2x MRT. Kami turun di Jurong East, dari situ kami langsung naik bis yang menuju Jurong Bird Park, tiket bis $ 2/orang.
Namanya juga taman burung, ya pastinya kita disini melihat berbagai macam burung. Ega sangat senang disini, juga Bapaknya. Maklum mereka pecinta burung. Sampai-sampai susah sekali untuk mengajak Ega pulang.


Sampai Apartement, Aning sudah sehat dan dia sudah bisa diajak jalan, Sore ini tujuan ke China Town.  Kali ini sudah lebih pintar naik MRT, pindah dari satu Platform ke Platform yang lain. Namanya China Town pastinya banyak pernak pernik China yang dijual disini. Ada 1 hal yang sangat aku suka disini. Aku menemukan Pancake Durian yang enak banget, tapi antrinya jangan ditanya. Recomended jika kalian datang ke China Town. Disini kami membeli beberapa souvenir untuk dibawa pulang.


Hari Berikutnya Tujuan: Pulau Sentosa. Untuk sampai disana kami menggunakan MRT yang menuju ke Harbour Front, untuk kemudian berganti menggunakan Sentosa Express, dengan tiket perorang sebesar $3. Sentosa Express terletak di Vivo City, di level 3


Di Level 3 juga ada loket yang menjual paket wahana di Pulau Sentosa. Kami sengaja tidak mengambil yang paket karena setelah kami lihat padanan paketnya tidak semuanya menarik, sehingga kami memutuskan untuk membeli per wahana. Wahana yang kami datangi adalah paduan berbagai tempat favorit kami yaitu:
·         Butterfly and Insect : Disini melihat berbagai kupu, kumbang dan burung dari berbagai negara. Ini salah satu pilihan suami gue
·         Film 4 Dimensi : Pirrate. Ini pilihannya Anink. Keren and seru oi film nya..

·         Underwater Sea World: Melihat berbagai macam kehidupan bawah laut. Selain itu disini kita juga bisa melihat pentas lumba2x dan linsang. Ini pilihan gw, juga kesukaan Ega. Seperti sebelumnya, jika ditempat seperti ini Ega paling susah diajak keluar


Dari Pulau Sentosa kami menuju ke Esplanade, disini kita diperlihatkan Marina Bay, setelah berjalan kaki menyusuri Marina Bay akhirnya sampailah kami di Marrion Park, tempat terdapat patung Singa, lambang negara ini Singapore. Kata Anink, gak sah kalo belom nyampe dan foto ditempat ini, hehe... Namun, memang sangat menyenangkan duduk2x di tempat ini, menghirup udara laut sungguh sangat menyenangkan. Karena inginnya melihat kembang api ditempat ini yang katanya dinyalakan setiap jam 8 malam, maka begitu senja menjelang dan perut sudah berteriak minta diisi, kami tidak segera meninggalkan tempat ini. Akhirnya kami memutuskan makan didaerah situ, namun yang terdapat di sepanjang Marrion Park adalah Fancy Restaurant yang memiliki view begitu indah, namun bagi kami, sangatlah sangat untuk menghabiskan hanya untuk makanan. Akhirnya kami memutuskan kembali ke Marina Bay, disana ada berbagai macam restaurant pula dan juga food court. Setelah makan malam, dan waktu hampir menunjukkan jam 8, kami beranjak menuju pinggir pantai, namun setelah kami tunggu sampai dengan jam 9 malam, kembang api itu tidak ada juga... hik... kesel.. alih-alih ingin melihat kembang api yang ada juga melihat orang pada pacaran dipinggir pantai.
Hari berikutnya, tujuan kami kali ini adalah menyusuri Orchad Road dan Bugis Village. Tempat yang kami tuju adalah yang paling jauh dari apartement kami dahulu yaitu Bugis Village. Meski namanya Bugis Village, tapi aku koq tidak menemukan orang Bugis yang jualan disini ya? Kebanyakan malah orang China. Sebagaimana China Town dan Little India, tempat ini terkenal dengan berbagai barang yang lumayan miring, disini kami juga membeli beberapa barang untuk oleh2x keluarga. Satu hal lagi, disini kami bisa memperoleh durian dengan harga yang murah banget.. bahkan jika dibandingkan di Indonesia.
Dari Bugis Village, kami menyusuri sepanjang jalan Orchad Road sampai dengan Sommerset. Orchad Road adalah surganya orang belanja, berbagai macam barang bermerk bisa di temui disini. Jangan salah, kita juga akna menemukan banyak orang Indonesia di sepanjang jalan ini dengan tentengan barang belanjaannya. Jika ingin belanja di tempat ini kita musti bisa berhitung, dalam artian, kita musti tahu kalo barang x di sini harganya sekian kalau di Indonesia harganya sekian. Beberapa lebih murah di Indonesia, namun untuk barang-barang branded sering lebih murah disini dan selisihnya lumayan pula. Apalagi kalo lagi pas sale. Mungkin itu kali ya yang menjadikan banyak orang kita padha shopping dinegara ini. Tapi itu gak berlaku buat aku. Bagiku, tidaklah terlalu menarik berjalan dari satu mall ke mall yang lain.. mungkin karena gw gak punya duit kali ya jadinya ya gak


terlalu exciting.. hehehe.. Ada satu sudut di daerah Orchad yang sangat aku suka terutama untuk melepas lelah sejenak sambil menyantap makan siang. Entah itu nasi bungkus, roti atau sesuatu yang dibeli dari food court didekat situ. Sudut yang aku suka ada di Takashimaya, lt Basement. Disitu ada suatu kolam dengan air terjunnya yang tinggi. Jika selama jalan-jalan, kalian membawa bekal dari penginapan, jangan malu untuk memakannya disitu karena, you are not alone. Banyak yang melakukan hal yang sama.
Karena pesawat kami pagi maka hari itu kami puas2xin menyusuri Orchad dan Sommerset (meski gak beli apa2x.. hehehe...).  Sayang, penerbangan dari Singapore ke Yk Cuma 1x sehari, sehingga mau tidak mau harus pilih penerbangan pagi
Oh ya, sewaktu kami di Singapore, kami melihat berita di televisi bahwa demo red shirt di Bangkok semakin melebar dan semakin rusuh, bahkan beberapa negara sudah mengeluarkan travel warning ke negara tersebut. Tentu bagi keluarga kami dan juga kami, sangat lega sudah meninggalkan Bangkok sebelum keadaan memburuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar