Minggu, 14 Oktober 2012

Family Trip - Singapore II


Family Trip – Singapore II
17-20 June 2012
Ega’s B’day

Ini kunjungan kami ke-2 bersama Ega… sebenarnya sekaligus memberikan hadiah ulang tahun Ega yang ke-4.. Sekali lagi, tiket kami beli sudah sejak 1 tahun yang lalu saat penerbangan AA ada promo…  total biaya tiket AA untuk kami bertiga Yogya-Sing-Yogya adalah : Rp. 2.345.000,- atau Rp. 781.670 per orang.
Dan setelah 1 tahun menunggu, akhirnya hari yang ditunggu2x datang juga… liburan… so exciting… Namun ternyata bulan Juni di Singapore itu masuk peak season.. sehingga semua menjadi mahal, dari mulai penginapan sampai tempat hiburan.. bahkan untuk apartement di Lucky Plaza yang biasanya dapat dengan rate di bawah S$ 90 di bulan Juni ini rate tembus di harga S$ 250 gila lebih mahal dari pada rate hotel…Akhirnya setelah mempertimbangkan berbagai hal kami memilih hotel 81 bencoolen. Reservasi kami lakukan melalui internet.  
Di Trip kali ini kami mengambil tempat-tempat yang belum kami datangi sewaktu trip kami ke Singapore sebelumnya.. see my previous post http://andinora.multiply.com/journal/item/56/Family-Trip-to-Singapore 
Post kali ini akan mengulas perjalanan kami ke :
  1. Night Safari
  2. Universal Studio
  3. Song of The Sea
  4. Krishnan Temple dan Kwan Im Kwan Im Thong Hood Cho Temple - Bugis Street
  5. Sri Mariamman Temple

DAY I
Tanggal 17 Juni pagi kami berangkat.. dan setelah menempuh perjalanan selama 2 jam akhirnya kami sampai di Singapore. Dari Bandara kami langsung menuju ke hotel.. sempat ill feel saat melihat bangunan hotel yang tua dan sudah mulai kusam.. Namun pemikiran kami menjadi berubah saat kami sampai ke kamar.. meskipun kecil kamar yang kami tempati sangat bersih..
Setelah menaruh barang dan makan siang kami menuju ke orchard road.. tadinya aku ingin ke science city tapi suami ku minta ke orchard road dulu, well jadi lah kami jalan2x ke orchard road dengan menggunakan MRT, kebetulan lokasi hotel sangat dekat dengan stasiun MRT. Setelah puas jalan2x kami lanjut ke night safari

Night Safari
Rasa penasaran ingin tahu seperti apa night safari yang ada di negeri ini maka ini adalah tujuan pertama kami. Terletak di Singapore Zoo yang jaraknya lumayan jauh. Dengan menggunakan MRT kita turun di Ang Mo Kio, masih harus dilanjutkan dengan menggunakan bis. Namun karena Ega ketiduran maka dari Ang Mo Kio station kami meneruskan perjalanan menggunakan Taxi. Karena jaraknya yang jauh maka biaya taxi nya mencapai S$ 17. Padahal kalau menggunakan Bis kita hanya harus membayar S$ 1.2 per orang.. perbedaan yang sangat significant ya...
Namanya aza Night Safari maka bukanya juga malam hari yaitu jam 18.30. Sampai sana sudah banyak pengunjung yang ngantri.. Setelah membayar tiket sebesar S$ 96 atau S$ 32    per orang maka kami masuk di arena antrian pengunjung. Biasa karena Juni masuk ke bulan liburan sekolah antrian panjang banget.
Perjalanan ditempuh dengan menggunakan kereta mobil, dengan pemandu perjalanan yang menjelaskan apa yang ada sepanjang perjalanan.. Ada beberapa peraturan yang harus ditaati selama perjalanan diantaranya adalah tidak boleh menyalakan blitz kamera atau handy cam, bahkan disarankan untuk tidak memotret. Hal ini dikarenakan sinar dari kamera dikhawatirkan akan mengagetkan binatang2x. Inti dari perjalanan ini adalah kita menikmati hutan dan binatangnya di malam hari. Lumayan menghibur meski sebenarnya jauh dari expectacy kami. Apalagi kebanyakan binatangnya adalah babi-babi dari mulai babi hutan sampai babi rusa dan sapi-sapi , bahkan sapi bali juga ada disini.. kata suami gue...”halah jauh2x kesini dan bayar mahal-mahal Cuma lihat babi dan sapi.. :) )” tapi sejauh itu lumayan menghiburlah.. Namun yang paling menarik bagi gw adalah cara pemandu yang menjelaskan selama perjalanan bukan hanya menjelaskan isi dari kebun binatang tetapi dia juga menyampaikan pesan-pesan untuk menjaga lingkungan terutama hutan hujan (Rain Forest) yang jumlahnya sudah sangat sedikit dan sangat penting untuk menjaga oksigen dunia... kreatif banget dech... Lama perjalanan +/- 1 jam. Ega.. pastinya sangat exciting banget meski takut karena gelapnya.. hehe.. senengnya bisa memperlihatkan Ega sesuatu yang Baru dan menarik buat dia..

DAY II, Sentosa Trip
Hari ini Ega Ulang Tahun yang ke-4... Horee... Happy Birthday My Lovely Son......Wish U many.. Many Happiness..
Hari ini tujuan kami adalah ke Pulau Sentosa.. jika perjalanan kami tahun lalu ke Pulau Sentosa kami menuju ke berbagai wahana di Pulau Sentosa seperti Underwater World, Insectisida ,etc.. maka kali ini kami ke Universal Studio dan Song of The Sea..
Sesampai di Vivo City kami membeli beberapa makanan dan minuman. Sebagaimana sudah saya sampaikan di post saya sebelumnya, makanan dan minuman di Pulau Sentosa sangat mahal sehingga ada baiknya sebelum ke Sentosa lebih baik membeli makanan dan minuman terlebih dahulu. Setelah itu kami naik ke Level 3 dan kami membeli tiket Sentosa Pass @ S$ 3 per orang dan Song of The Sea @ S$ 10 per orang sehingga total yang kami bayar adalah S$ 36, untuk tiket Universal Studio harus dibeli di Universal Studio langsung.

Universal Studio
Finally kesini juga... setelah berfoto di  globe universal studio dan gerbang studio kami langsung menuju loket untuk membeli tiket masuk. Dengan membayar tiket terusan seharga S$ 72 per orang.. jika dirupiahkan untuk ber3 yaitu 1 juta lebih untuk 3 orang.. (mahal ya… ) setelah itu mulailah kami memulai perjalanan kami mengitari Universal Studio. Secara keseluruhan sebenarnya Universal Studio hampir tidak berbeda dengan DUFAN yang ada di negara kita. Hanya jika yang ada di Studio mereka mengusung beberapa tema yang ada di film-film terkenal . Hal yang menarik dari universal studio ini selain toko souvenirnya yang menarik2x dan barangnya keren n lucu-lucu, begitu masuk langsung kita jumpai brosur yang berisi informasi secara jelas mengenai lokasi dan jam pertunjukan di masing-masing area. Selain itu bagi yang membawa anak kecil tidak perlu khawatir mereka akan capek berjalan keliling lokasi karena tempat ini menyediakan penyewaan stroller...
Beberapa tips ketika mengunjungi universal studio :
  1. Pelajari           peta lokasi pada brosur. Ini akan membantu kalian dalam memutuskan mana permainan atau pertunjukan yang akan kalian tuju, sehingga akan menghemat waktu kita
  2. Perhatikan jam-jam pertunjukan. Ini akan membantu kalian agar tidak ketinggalan pertunjukan yang akan kalian lihat.
  3. Bawalah jas hujan yang tipis, karena beberapa permainan akan membuat kita basah
  4. Bawalah topi/payung, karena udara di universal studio sangat panas
  5. Bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup sebelum ke universal studio karena cuaca yang panas akan membuat kalian sangat haus dan pastinya jika beli di universal studio pastinya sangat mahal
  6. Bawalah baju ganti cadangan terutama jika bawa anak-anak, karena selain baju mudah basah karena keringat juga bisa kena semprotan air dari beberapa pertunjukan

Song of The Sea
Pertunjukan ini dimulai jam 17.30, sehingga waktu nya sangat pas dari universal studio dan langsung ke Song of the Sea.. ticket untuk acara ini adalah S$ 10/pax. Setelah menunggu sesaat akhirnya pertunjukan dimulai. Sekali lagi jika tidak ingin basah, jangan mengambil tempat duduk di baris terdepan..
Saat awal pertunjukan sedikit membosankan, namun setelah itu.. two tumb dech.. keren.. Song of the Sea secara keseluruhan merupakan pertunjukkan laser yang dikombinasikan dengan sound system dan drama musical. Most Recommended...

DAY III
KRISHNAN TEMPLE DAN KWAN IM THONG HOOD CHO TEMPLE - BUGIS STREET
Kali ini karena lokasinya yang sangat dekat dengan hotel, maka kami hanya berjalan kaki menuju kesana. Tujuan ke Bugis street apalagi jika bukan untuk cari oleh-oleh. Namun bukan itu yang ingin saya ulas disini karena mengenai Bugis street sudah pernah saya ulas sebelum nya. Namun yang masih sedikit terekspose, di Bugis street ini terdapat 2 tempat peribadatan agama yang berbeda, Krishnan Temple dan Kwan Im Thong Hood Cho Temple. Letaknya berdekatan dan hanya terpisah beberapa meter saja. Di sekitarnya, berjajar beberapa toko yang menjual alat-alat ibadah Buddha serta souvenir untuk wisatawan.
Terutama di dekat Kwan Im Thong Hood Cho Temple, Anda bisa menemukan berbagai penjual bunga mulai dari crysant sampai teratai yang rata-rata dijual S$ 1 per batangnya. Para penjual ini akan makin banyak ditemui jika tiba waktunya sembahyang cu it dan cap goh atau awal dan pertengahan bulan kalender Tionghoa. Karena, bunga-bunga ini biasanya digunakan oleh para pengunjung yang datang untuk bersembahyang.
Di kala sore hari, area di sekitar kuil ini juga menjadi tempat untuk bersantai dari orang muda sampai yang tua. Khususnya bagi para lansia, tempat ini juga menjadi tempat untuk memanjakan diri dengan hiburan berciri khas budaya mandarin. Para pengunjung bisa memesan lagu apa saja kepada para pemusik jalanan yang juga kebanyakan para lanjut usia ini.
Satu lagi sudut yang paling banyak dikunjungi oleh pengunjung adalah patung Buddha Maitreya. Dipercaya, mereka yang menyentuh tubuh patung ini seperti kepala dan perutnya, bisa memperoleh rezeki nantinya.. Jadi ingat stupa yang di Borobudur...

Sri Mariamman Temple
Setiap kali ke Singapore, aku selalu ke China Town, tetapi baru kali ini aku mengetahui keberadaan kuil ini, jadi judulnya adalah tidak sengaja, padahal selama ini selalu penasaran dimana lokasi kuil ini dan seperti apa..
Kuil Sri Mariamman merupakan kuil Hindu tertua di Singapore yang dibangun dengan gaya Dravida. Terletak di No 244 South Bridge Road, di distrik Chinatown pusat kota, kuil berfungsi terutama India Selatan Tamil Hindu Singapura di negara kota itu.
Sri Mariamman Temple didirikan pada 1827 oleh Naraina Pillai, delapan tahun setelah British East India Company yang didirikan penyelesaian perdagangan di Singapura.

Pillai adalah seorang pegawai pemerintah dari Penang yang tiba di Singapura dengan Stamford Raffles dalam kunjungan keduanya ke pulau pada bulan Mei 1819. Dia melanjutkan dengan mendirikan perusahaan konstruksi pertama di pulau itu. Dia juga memasuki perdagangan tekstil. Pillai cepat membuktikan dirinya dalam bisnis dan diidentifikasi sebagai pemimpin komunitas India.
Mariamman adalah Dewi yang disembah di Pedesaan India Selatan yang disembah untuk perlindungan terhadap penyakit. Kuil ini juga dikenal umat selama bertahun-tahun sebagai Vinayagar Sithi dan Gothanda Ramaswamy Mariamman Temple atau, lebih sederhana, Mariamman Kovil ('Kovil' menjadi kata Tamil untuk candi).
Secara historis, kuil itu Registry Nikah bagi umat Hindu. Pada saat itu, hanya imam Sri Mariamman Temple berwenang untuk melangsungkan upacara pernikahan Hindu di Singapura. Hari ini, di samping layanan keagamaan dan fungsinya, candi mempromosikan kegiatan sosial, budaya dan pendidikan yang beragam. Skala pintu-pintu ini dimaksudkan untuk mendorong kerendahan hati pada pengunjung dan menekankan skala manusia kecil dalam hubungannya dengan Tuhan. Pintu-pintu yang dipenuhi dengan lonceng emas kecil disusun dalam pola grid, Sehingga akan berdering ketika mereka bergerak melalui. Begitu memasuki kuil, alas kaki harus dilepas di pintu masuk sebagai tanda hormat.
Fokus kuil ini adalah ruang doa utama, yang diapit oleh dua kuil dewa sekunder - Rama dan Murugan. Ruang ibadah utama ini dikelilingi oleh serangkaian berdiri bebas kuil, bertempat di paviliun seperti struktur dengan atap kubah dihiasi, yang dikenal sebagai 'Vimana'. Ini didedikasikan untuk dewa berikut: Durga, Ganesha, Muthularajah - juga dikenal sebagai Mathurai Veeran, dewa Tamil pedesaan, Aravan dan Dropadi.

Tempat suci untuk Dropadi adalah yang kedua paling penting di dalam Bait Allah, karena ia merupakan pusat festival api tahunan berjalan diselenggarakan di candi ini. Di sebelah kiri Dropadi adalah Pandawa lima dari epik Mahabharata - Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula Sadewa dan Mereka dipimpin oleh Sri Krishna.
Elemen penting candi adalah tiang bendera berdiri bebas. Beberapa hari sebelum festival atau upacara ritual, bendera dinaikkan di sini. Senyawa candi juga berisi patung lingam dan patung Yoni. Festival tahunan yang unik adalah Festival Cahaya yaitu upacara api berjalan yang diadakan sekitar satu minggu sebelum Deepavali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar