Akhirnya, bisa datang ke Papua
kembali, jika diperjalanan sebelumnya adalah ke Kaimana maka kali ini ke
Jayapura. And yap.. I’m the only women in
our team from Yogyakarta.
Untuk sampai ke Jayapura, route yang harus kutempuh adalah
Yogyakarta-Jakarta-Makasar-Biak-Jayapura. Sehingga total lama perjalanan adalah
6.5 jam di pesawat. Tidak termasuk menunggu untuk ganti pesawat. Perjalanan ke
Indonesia timur selalu nya malam hari.. Capek, juga ngantuk pastinya, namun dinikmati saja…
Baru di Jakarta, kami bergabung
dengan teman2x dari Jakarta. Pesawat mendarat di Jayapura pada pukul 7.30 waktu
setempat yang berarti pukul 5.30 di Yogyakarta. Waktu di Jayapura adalah 2 jam
lebih cepat dari di Yogyakarta atau Jawa.
Turun dari pesawat keindahan alam
papua sudah tampak didepan mata dengan
gunung yang hijau. Perjalanan kami menuju hotel melewati sepanjang
gunung Cyclop dan danau Sentani yang sangat
cantik. Ya alam papua memang amat sangat cantik.. itulah hal terbesar yang
selalu kurindukan dari Papua..
Kota Jayapura
Sebenarnya tempat ini lebih dari
yang pernah aku bayangkan, di sini jalanan sudah teraspal halus, banyak
pertokoan dan masih ada Mal. Bahkan disini juga sudah masuk beberapa restaurant
franchise seperti KFC, Dunkin Donut
dan Pizza Hut. Meski boleh dibilang kota ini masih harus berbenah, namun secara
keseluruhan sudah bagus dibandingkan daerah papua lainnya. Hotel-hotel mewah
pun sudah banyak berdiri ditempat ini.
Sebagaimana kebanyakan orang
Indonesia Timur, sebagian besar penduduk di Jayapura beragama Nasrani, sehingga
karena kedatangan kami di bulan Desember maka suasana natal sangat berasa di
Kota ini. Lagu-lagu natal mengalun disepanjang jalan melalui tape compo pemilik toko, atau di stereo
yang dipasang dipasar malam, tidak terlupa pula dari kendaraan-kendaraan yang
lewat. Pohon natal dan lampu natal pun tidak ketinggalan menghiasi berbagai
sudut kota, bahkan para penjual dipinggir2x toko pun menggunakan berbagai
atribut santa claus.. so sepertinya
tidak perlu harus sampai keluar negeri untuk ikut menikmati kemeriahan natal bukan?
Oh ya 1 hal yang tidak kusuka
dari Jayapura adalah: semua nya disini mahal.. hamper gak masuk akal banget
harganya… bayangin, minum jeruk hangat di warung pinggir jalan 1 gelas 20 ribu,
makan berdua minim Rp. 100.000,- an pasti keluar… hadew….
Kabupaten Keerom
Merupakan salah satu Kabupaten
yang ada di Jayapura. Untuk sampai ke Keerom kami harus menempuh perjalanan
selama +/- 2 jam dengan menggunakan mobil. Sepanjang perjalanan ke Keerom kita
lagi-lagi kita disuguhi pemandangan yang indah dari alam papua.. Ada 1 tempat
yang amat sangat cantik yaitu di Nafri, pemandangannya selalu membuatku takjub,
hanya sayang kami tidak bisa mengabadikan pemandangan disana, bahkan kendaraan
dilarang berhenti di daerah ini. Sayang sekali.
Hal ini dikarenakan di daerah ini sering terjadi penembakan yang
dilakukan oleh sniper atau penembak
jitu yang tersembunyi. Itu sebabnya kendaraan selalu melaju kencang setiap
melewati daerah ini. Setiap lewat daerah ini, deg2x an dan was-was terus
bawaannya.. Namun bismillah sajalah
Hari ke-3, tanggal 14 Desember 2012, kami diinformasikan bahwa tanggal tersebut
adalah ulang tahun OPM bintang 14 sehingga semua diminta untuk waspada bahkan
bilamana perlu menjauhi Nafri/Keerom. Saat itu semua cemas dan was-was, namun
karena masih adanya kegiatan yang harus dilaksanakan di Keerom maka hanya para
pria yang berangkat sementara yang perempuan semua diminta tinggal di Jayapura.
Itupun semua serba dipantau sehingga jika ada yang mengkhawatirkan maka semua
diminta segera turun. Alhamdulillah semua tim kembali dengan selamat.
Skyline
Kenapa disebut skyline, karena
daerah ini berada diatas ketinggian.. yang membuat kita bisa melihat
pemandangan di bawahnya. Cantiknya..? jangan di Tanya.. top habis. Baik
pegunungan maupun teluknya. Oh ya di tempat ini kita bisa membeli kelapa muda
sambil menikmati pemandangan teluk Yautefa dengan airnya yang biru teduh dan
dikelilingi pegunungan yang hijau disekitarnya. Soo beautiful. Saya sempat naik
ketempat yang lebih tinggi hanya untuk menikmati cantiknya teluk Yautefa.
Di Skyline ini pula kita bisa
menemukan penjual kornet dari Papua Nugini. Menurut teman yang pernah
mencobanya, rasanya sangat enak. Harga perkaleng Rp. 75.000,-. Hanya yang
sempat membuat ragu, di kalengnya tidak ada tanggal expire nya. Menurut si penjual yang ada tanggal expire nya tidak
bisa keluar dari PNG (Papuan Nugini)
Danau Sentani
Danau Sentani adalah salah satu danau
yang terbesar di Indonesia. Danau ini
terletak di antara pegunungan Cyclops. Untuk mendekati danau ini dapat
dilakukan melalui kampung Harapan. Dan sekali lagi kau akan terkesima dengan
pemandangan cantik yang terhampar didepanmu.. Danau yang begitu luas, dengan
beberapa pulau kecil ditengahnya, salah satu kampung yang berada di tengah
danau adalah kampung Donday. Saat kami kesana Di dermaga, tertambat 2 speed
boat milik pemda, sedangkan disatu sisi yang lain tertambat perahu motor
semacam long boat. Kulihat Bapak tua sedang duduk dipinggir dermaga, iseng
kutanya, bagaimana penduduk yang berada di tengah danau itu ke kota? Ternyata
mereka menggunakan perahu yang wara wiri didanau tersebut. Timbul keinginanku
untuk mengelilingi danau, dan ternyata harganya tidaklah mahal yaitu Rp. 10.000
per orang.. so what are we waiting for.
Walhasil, jadilah kami mengelilingi danau Sentani dengan menggunakan perahu.
Bersyukur sekali bisa memiliki kesempatan melihat ini semua. Senja sudah mulai
beranjak turun saat kami berada ditengah danau Sentani, sehingga gelombang air
danau cukup keras menggoyang-goyang perahu kami, sehingga rasa was-was tetap
ada, pa lagi jangan berharap perahu akan dilengkapi dengan pelampung..
Hamadi
Apa yang menarik dari tempat ini?
Di tempat ini terdapat pasar tradisional dan pusat oleh2x Papua. Barang-barang
khas papua semua ada disini, dari koteka hingga lukisan diatas kulit pohon. Jadi
jika ingin mencari souvenir Papua, datanglah ketempat ini, namun sekali lagi,
jangan lupa menawar.
Tugu Mac Arthur
Terletak di Ifargunung, Sentani, Jayapura. Tugu ini merupakan bukti sejarah bahwa Douglas Mac Arthur, Panglima Perang Tentara Sekutu pernah pula nyampe di Papua. Pendirian tugu peringatan tersebut dimaksudkan untuk mengenang peristiwa Perang Pasifik melawan Tentara Jepang. Bangunan ini berdiri di atas lokasi Markas Tentara Sekutu pimpinan Jenderal Mac Arthur. Pada tanggal 22 April 1944 pukul 06.00 WIT, Tentara Sekutu dibawah Jenderal Mac Arthur mendarat di Holandia dengan Armada VII yang terdiridari 215 kapal dan 37.500 orang pasukan tempur serta 18.000 tenaga ahli tentara sekutu mendarat sambil bertempur dan terus mencari tempat untuk pertahanan atau markas.
Akhirnya, pasukan sampai di salah satu bukit yang cukup strategis di Ifargunung. Di tempat inilah didirikan base camp yang dinamai Seven Fleet (Kamp Armada VII) pada ketinggian kurang lebih 450 m dpal dekat Camp Gunung Cycloop. Jenderal Douglas Mac Arthur menancapkan topinya beserta emblem tentara sekutu, kemudian tempat ini dibuatkan tugu dari semen beton.
Untuk sampai ketempat ini perlu dipastikan kendaraan kita dalam kondisi sehat, karena jalanan yang menanjak. Sebelum masuk kita harus lapor ke pos tentara yang jaga disitu.. so prepare your ID. dari pos penjagaan kita masih harus melewati jalan yang berkelok-kelok untuk sampai di tugu Mac Arthur. Sampai di tempat, terlihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Dari atas kita bisa melihat keindahan danau sentani.. keren.. hanya sayang waktu kami sampai disana, pas hujan, sehingga kami tidak bisa berlama-lama menikmati pemandangan dari Tugu Mac Arthur..
Terletak di Ifargunung, Sentani, Jayapura. Tugu ini merupakan bukti sejarah bahwa Douglas Mac Arthur, Panglima Perang Tentara Sekutu pernah pula nyampe di Papua. Pendirian tugu peringatan tersebut dimaksudkan untuk mengenang peristiwa Perang Pasifik melawan Tentara Jepang. Bangunan ini berdiri di atas lokasi Markas Tentara Sekutu pimpinan Jenderal Mac Arthur. Pada tanggal 22 April 1944 pukul 06.00 WIT, Tentara Sekutu dibawah Jenderal Mac Arthur mendarat di Holandia dengan Armada VII yang terdiridari 215 kapal dan 37.500 orang pasukan tempur serta 18.000 tenaga ahli tentara sekutu mendarat sambil bertempur dan terus mencari tempat untuk pertahanan atau markas.
Akhirnya, pasukan sampai di salah satu bukit yang cukup strategis di Ifargunung. Di tempat inilah didirikan base camp yang dinamai Seven Fleet (Kamp Armada VII) pada ketinggian kurang lebih 450 m dpal dekat Camp Gunung Cycloop. Jenderal Douglas Mac Arthur menancapkan topinya beserta emblem tentara sekutu, kemudian tempat ini dibuatkan tugu dari semen beton.
Untuk sampai ketempat ini perlu dipastikan kendaraan kita dalam kondisi sehat, karena jalanan yang menanjak. Sebelum masuk kita harus lapor ke pos tentara yang jaga disitu.. so prepare your ID. dari pos penjagaan kita masih harus melewati jalan yang berkelok-kelok untuk sampai di tugu Mac Arthur. Sampai di tempat, terlihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Dari atas kita bisa melihat keindahan danau sentani.. keren.. hanya sayang waktu kami sampai disana, pas hujan, sehingga kami tidak bisa berlama-lama menikmati pemandangan dari Tugu Mac Arthur..
Hal lain yang menarik di
Jayapura:
- Batik
Batik yang
merupakan kain tradisional Indonesia, memang terdiri dari berbagai macam corak
dan motif, salah satunya Batik Papua. Ciri Batik Papua adalah didominasi dengan
warna cerah dan motif Burung Cenderawasih, Tifa, dan Honai (rumah adat suku
Wamena). Namun jika kau mengira bahwa batik papua itu di produksi di Papua, jika kau berpikir seperti itu maka
kau salah besar. Batik Papua diproduksi di 2 daerah yaitu Solo dan Pekalongan,
sehingga jika kita cermati maka motif batik papua memiliki ciri kedua daerah
tersebut
- Ketaatan lalu Lintas
Jika di ceritaku
tentang Kaimana, kuceritakan taatnya kendaraan akan lalu lintas tidak
terkecuali becak, maka di Jayapura ini pun tidak kalah menariknya, saking taat
nya akan lalu lintas, logika kendaraan pun diterapkan kemanusia. Ceritanya,
sore itu aku dan temanku ingin mencari warung makan yang dekat dengan hotel.
Temanku yang sebelumnya pernah makan di warung itu sebut saja warung M, namun
lupa tempat persisnya, sehingga kami menanyakan kepada penjual makanan kecil
dipinggir jalan. Oleh si Ibu dijawab dengan ramah tempat warung tersebut,
termasuk jalan yang harus kami lalui. Dan kamipun mengikuti arah petunjuk yang
diberikan kepada kami.. setelah hampir sampai di warungnya, kami heran,
ternyata warung itu tidak jauh dari tempat kami bertanya tadi, namun karena
jalan yang kami ambil memutar jadi berasa jauh.. Teringat kejadian Kaimana, aku
nyeletuk.. “sebentar, jangan2x ini jalan satu arah” dan benaarrr… OMG jadi
manusiapun disamakan dengan kendaraan..
- Makanan Khas Jayapura
Berikut adalah
daftar makanan yang kudu dibeli saat di Jayapura:
·
Kornet Papua Nugini : Bisa di beli di perbatasan
atau di Skyline
·
Sambal Alrey : Adanya di warung Alrey Sentani,
belinya kudu pesan dulu dan waktu mau pulang ke kota kita baru diambil
·
Roti Gulung Manokwari: dekat bandara Sentani
·
Buah Merah: Bisa dibeli di toko Pak Made
·
Coklat : Ini juga bisa di beli di toko Pak Made