Minggu, 14 Oktober 2012

Perjalanan Ke Timur - Kaimana, West Papua

6 October 2011

Kaimana KotaSenja

Exciting sekali sewaktu tahu bahwa penugasan kali ini akan ke Papua, meski di bulan ini jadwal aku sangat padat. Papua… tempat yang terkenal dengan keindahan alamnya, namun sering pula terdengar konflik yang selalu melanda daerah tersebut, sebagaimana yang aku alami sebelum berangkat kemarin. Berita di televisi selalu memberitakan keributan (konflik didaerah ini). Sehingga sedikit membuat was-was aku dan suamiku.

Tim kali ini terdiri dari 6 orang yaitu Aku, Mas Sony, Mas paijo, Mas Adam, Mas Eko, dan Mas Gozhi. Yap.. I’m the only women in here. Perjalanan panjang harus kami tempuh sebelum sampai ke papua dengan route perjalanan Yogya-Jakarta dengan 1 jam perjalanan, Jakarta Ambon dengan lama penerbangan 3.5 jam, dan Ambon Kaimana 1.5 jam sehingga total perjalanan adalah 6 jam, tapi transit dari penerbangan satu ke penerbangan lainnya menambah lelah dan lama waktu perjalanan kami. Transit di Bandara Soekarno Hatta sebelum kami dapat terbang lagi adalah sekitar 4 jam. Padahal kami nyampe Jakarta pukul 21.00 dan baru akan terbang lagi pukul 01.30 wala.. dan bermalamlah kami di Bandara Soekarno Hatta.
Udara panas menyambut kedatangan kami di Kaimana, Ini dipengaruhi oleh kondisi Kaimana yang dikelilingi oleh laut. Pemandangan daerah yang sedang berbenah merupakan pemandangan hampir sama di setiap daerah yang ada di luar Pulau Jawa, namun kami agak terkejut saat mengetahui banyaknya mobil bagus di Kaimana. Dari Bandara, kami langsung menuju hotel Nirmala, hotel terbagus kedua di Kaimana setelah Kaimana Beach. Meskipun hotelnya biasa namun cukup bersih dan fasilitasnya lengkap dari mulai AC, televisi, shower airpanas & dingin. Sedikit terhiburlah padahal aku sudah bersiap dengan kemungkinan terburuk sekalipun.
Kaimana adalah kota yang dikelilingi oleh Laut dan Bukit, pemandangannya sangat indah. Sehingga meskipun udara disiang hari sangat panas, namun setiap jam 13.00 kabut pasti sudah turun menutupi bukit yang ada di Kaimana.
Beberapa fakta yang menarik tentang Kaimana:
  1. Makanan : Bagi penggemar seafood, maka Kaimana adalah surganya. Seafood disini dijual sangat murah sekali dan so fresh. Selain itu daging rusa merupakan salah satu makanan khas disini, hanya sayang jika melihat proses penangkapan rusanya maka keinginan makan daging rusa seperti hilang sudah. Rusa biasa dibawa dari Kampung-Kampung yang ada di Kaimana dengan menggunakan perahu untuk dibawa ke pasar di Kaimana. Proses penangkapannya adalah rusa tersebut ditakuti2xi (bahasa jawanya di gusah) hingga lari dan tercebur kedalam laut, baru kemudian ditangkap, karena saat rusa didalam air maka rusa tidak dapat bergerak. Harga berbanding terbalik jika kita membeli mie instant, terutama jika yang sudah dimasak dengan cara direbus dan ditambah telor, 1 porsi harganya Rp. 30.000,- walaa.
  2. Transportasi: Transportasi diKaimana rata-rata menggunakan perahu, becak atau ojek. Hampir semua kendaraan yang ada di Kaimana dibawa dari Surabaya. Jangan salah, mobil ataupun motor yang ada disini adalah buatan yang terbaru semua. Tidak ada kendaraan yang dibawah tahun 2000
  3. Tata Tertib Lalu Lintas: Masyarakat di Kaimana sangat tertib lalu lintas. Salah satu yang membuat kami tercengang-cengang adalah saat kami akan makan siang di bumsur, kami naik becak didekat gereja, kebetulan gerejanya berada di tikungan. Setelah naik ke becak, sopir becak segera mengayuh becaknya muter jauh yang bahkan hampir sampai ke hotel kami kembali, dan ternyata diujung putaran itu adalah tikungan gereja itu hanya jalannya satu arah maka dia harus memutar. Walah, padahal kalau di Jawa, ada kondisi seperti itu maka sopir becak akan mendorong becaknya sedikit kebelakang kemudian langsung ketikungan jl. Bumsur. Tapi disini tidak, sopir becak malah memilih jalan yang memutar jauh. Fakta lain, saat kami naik mobil yang akan membawa kami ke rumah kepala distrik,dari jauh kami melihat ada truk mau belok, maka mobil dari jauh sudah berhenti dan member jalan kepada truk tersebut. Satu lagi, ongkos naik becak di Kaimana jauh dekat dihitung per orang yaitu Rp. 3.000,-
  4. Transaksi Pembayaran: Uang yang merupakan alat pembayaran ternyata ada perkecualian disini. Sebelumnya aku berpikir bahwa karena Kaimana masih merupakan bagian dari Indonesia maka alat pembayarannya pun sama, namun aku salah. Disini, uang logam tidak terpakai alias tidak laku, berapapun nominalnya. Ini kami ketahui saat aku akan membeli peniti disalah satu kios di Kaimana, aku Tanya berapa harganya, dan dijawab bahwa harganya adalah Rp. 2.000,- maka segera kubayar dengan uang pecahan Rp. 500 an yang kumiliki, dan ternyata itu ditolak oleh si penjual, katanya uang logam di Kaimana hanya digunakan untuk kerokan, meskipun pecahan Rp. 1.000 an, lalu bagaimana dengan harga barang yang missal 1.200 atau 1.500 an ? tanya kami kemudian, dia menjawab bahwa di Kaimana tidak ada hal semacam itu, adanya pembulatan. Jadi kalau 1.500 maka di bulatkan 2.000 begitu seterusnya. Kondisi ini pun aku cross check chan dengan penjual yang lain, dan ternyata jawabnya sama. Bahkan Bank pun juga gak terima uang recehan bo’…
  5. Keramahtamahan Penduduk: Bayangan tentang penduduk papua buyar seiring dengan berinteraksinya kami dengan masyarakat sekitar, mereka sangat ramah sekali dan very helpful… meski fisik nya mereka menyeramkan ^_^
  6. Sampah dan Nyamuk : Hal yang paling tidak kusukai dari Kaimana adalah sampah dan Nyamuk… kedua hal ini saling berhubungan satu sama lain, bagaimana tidak banyak nyamuk jika sampah menggunung dan menutup saluran got. Padahal didepan rumah sudah ada tempat sampah yang dipisah untuk sampah kering dan sampah basah, di pasar juga sudah disediakan bak sampah, tapi bukannya buang sampah di tempat sampah yang sudah disediakan, sampah malah dibuang dibawah tempat sampah atau digot… jadi dampaknya ya itu tadi saluran air mampet, nyamuk segede2x gaban.
  7. Cuaca: Cuaca di Kaimana sangat tidak bisa ditebak, meski panas tapi bisa kemudian tiba2x hujan, jadi meski gw berada di Kota Senja selama 10 hari, belum 1 kalipun ku melihat senja yang menjadi ikon Kaimana tersebut lantaran hujan yang turun tiap hari… Nasib… Nasib…
  8. Souvenir : Jangan berharap akan memperoleh souvenir dari Kaimana. Satu-satunya took souvenir yang ada di Kaimana hanya ada di Bandara Kaimana saja, soal harga… jangan ditanya… muahalnya poll… apalagi dengan kualitas yang jauh dari standard. Jadi ini peluang besar untuk buka bisnis di Kaimana. Kaimana terkenal dengan mutiara, dan tanduk rusa. Kedua barang tersebut jika di Jawa mahal sekali harganya. Namun untuk memperoleh kedua barang tersebut juga tidak mudah. Catatan untuk tanduk rusa, bungkuslah dengan rapi dengan karton yang menutup semua tanduk, jika tidak ingin berurusan dengan bagian karantina bandara. Meski lolos dari pemeriksaan bandara Kaimana (maklum pengawasannya gak ketat, alat screening ada, tapi sayang Cuma jadi pajangan doing ^_^ alias kagak kepake) kalian akan kesulitan lolos dari screening bandara yang lain (jika anda harus transit) karena untuk setiap tanduk rusa yang kita bawa maka harus ada surat lolos karantina
  9. Pedagang : Ada yang menarik mengenai pedagang di Kaimana, untuk pedagang lalapan (maksudnya adalah penjual makanan warung tenda yang menjual seafood+sambal+lalapan) didominasi orang dari Lamongan, untuk pedagang pakaian didominasi oleh pedagang dari Klaten.
  10. Kerukunan beragama : Hal yang cukup membuat kami tercengang adalah kerukunan antar umat beragama di Kaimana. Ada suatu persyaratan bahwa apabila akan membangun masjid maka yang membangun haruslah orang Kristiani begitu pula sebaliknya. Apabila tiba saat idul fitri maka masyarakat yang beragama Kristiani akan datang ke rumah masyarakat yang beragama  Muslim dengan membawa berbagai makanan sehingga yang merayakan hari raya tidak perlu bersusah payah memasak makanan begitu pula sebaliknya.

Nah ke-10 hal tersebut diatas adalah hal-hal yang jarang terungkap di public atau media selama ini. Dengan berkunjung ke wilayah timur Indonesia, aku semakin percaya betapa kaya nya negeriku. Negeriku yang gemah ripah loh jinawi, baru terbukti jika kita menuju ke Indonesia Timur.
Hal lain yang menarik dalam perjalanan kali ini, aku memperoleh sahabat-sahabat baru yang sangat menyenangkan, baik dan sangat menghibur selama 10 hari kami jauh dari Keluarga. Thank you guys for all the brotherhood… and miss u all…
Semoga masih ada kesempatan berkunjung ke Indonesia Timur lagi…
Damailah Indonesiaku…

3 komentar:

  1. mba,, kalo kesana baiknya bawa baju tipis atau tebel yah? ada rencana tanggal 2 nanti mau kesana. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bawa saja baju yang tipis atau mudah menyerap keringat.. udara di Kaimana cenderung terik..

      Hapus
  2. bisa tanya gak selain transport udara kalo dari kaimana ke jayapura bisa ditempuh darat atau laut? jarak tempuhnya berapa km/jam ya?

    BalasHapus