Minggu, 14 Oktober 2012

Menanti Fajar di Pananjakan dan Gunung Bromo - Jawa Timur

15 April 2012

DINGIN…..

Y
ap.. itulah kata yang pertama kali keluar dari mulut kami begitu keluar dari mobil.. ya.. jam

waktu itu menunjukkan pukul 01.50 pagi saat kami sampai diparkiran mobil di lereng gunung Bromo untuk menyaksikan matahari terbit. Melihat matahari terbit memang selalu menarik terutama di Bromo, buktinya meski udara dingin menusuk dan harus begadang serta menembus pekatnya pagi untuk naik ke tempat yang dituju dengan senang hati dijalani pula. Dan ini adalah ke-5 kali nya aku datang ke Bromo. Route kali ini berbeda dengan yang biasa aku tempuh dari Yogya, yaitu arah Purbalingga, kali ini route ngambil yang Pasuruan. Makanya sempat bingung dan celingak clinguk sepanjang perjalanan. Berhubung kali ini nginep di Batu - Malang, kami membutuhkan waktu 1 jam 45 menit untuk sampai di Bromo
Begitu turun dari mobil kami mulai mencari JEP yang bisa kami tumpangi untuk ke Penanjakan. Setelah tawar menawar akhirnya diperoleh kesepakatan untuk 2 lokasi yaitu Penanjakan dan Gunung Bromo tariff JEP nya adalah Rp. 400.000,- lumayan kenaikan yang signifikan disbanding tariff tahun sebelumnya yaitu Rp. 250.000,-. Mau tidak mau kami harus mengambilnya, karena peraturan disana memang tidak boleh menggunakan mobil pribadi kecuali mobil nya adalah JEP. Setelah menunggu 2 jam di parkiran, JEP yang akan membawa kami datang juga. Hanya membutuhkan waktu 15 menit sampailah kami di Penanjakan. Udara di Penanjakan lebih dingin daripada di parkiran. Iyalah secaranya tempatnya lebih tinggi.. Ada yang menarik dari percakapan kami dengan sopir JEP yaitu saat dia menyampaikan: “Kenapa sich

 mba Cuma untuk melihat matahari terbit saja harus susah2x sampai sini. Matahari terbit chan dimana-mana sama saja..” hehe.. mungkin itu pula pertanyaan yang sering kita lontarkan saat ada wisatawan dari luar daerah bersusah2x mengunjungi tempat wisata di kota kita yang menurut kita biasa saja, mungkin karena kita sudah sering melihatnya.
Begitu sampai Penanjakan kami tidak langsung turun dari JEP karena selain udara diluar sangat dingin sementara matahari baru akan terbit sekitar 1.5 jam lagi, jadi kami memilih menunggu beberapa saat dulu didalam JEP sebelum kami naik. Setelah ½ jam kami menunggu di dalam JEP dan sudah mulai banyak orang berdatangan, kami memutuskan untuk naik ke Penanjakan. Rasa dingin tidak mengalahkan niat kami menanti matahari terbit. Udara dingin ini akan lebih dingin jika kita datang ke tempat ini sekitar bulan Juli – Agustus, dimana suhu bisa mencapai -6 derajat celcius. Bagi yang lupa tidak membawa perlengkapan semacam jaket tebal, kupluk, sarung tangan, syal, atau kaos kaki.. bisa beli tidak perlu khawatir karena disini banyak yang menjualnya.. bahkan di beberapa kios banyak yang menyewakan jaket tebal dengan harga yang terjangkau yaitu Rp. 10.000 -  Rp. 15.000,- sekali peminjaman.

Dan sesuai dengan perkiraan, matahari terbit jam 05.20, sedikit demi sedikit semburat merahnya mulai perlahan naik, perlahan pula pemandangan indah disekitar Penanjakan mulai kelihatan. Di depan perlahan pula terlihat menyerupai 3 buah gundukan yang sebenarnya adalah gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru (yang merupakan gunung tertinggi). Cantiknya….? Hmmm so beautifull…
Setelah mengambil beberapa foto,

 kami bergegas turun untuk pindah ke lokasi berikutnya yaitu Gunung Bromo. Dari Penanjakan ke gunung Bromo medannya selain berkelak kelok ditambah jalanan yang rusak parah dan belum diperbaiki, apalagi pasca letusan gunung bromo beberapa waktu yang lalu.
Jalan yang berliku dan berlobang-lobang masih harus kami lanjutkan dengan melewati pada pasir hingga kami akhirnya sampai di lereng Gunung Bromo. Sampai di Gunung Bromo jam sudah menunjukkan pukul 07.00 dan udara sudah tidak lagi sedingin 

sebelumnya. Ternyata tempat parker JEP lumayan jauh dari Gunung Bromo nya. Sehingga untuk sampai ke tangga yang akan membawa kita naik ke puncak Bromo kita harus berjalan kaki lumayan jauh, atau jika tidak mau jalan kaki bisa menggunakan kuda yang menurutku harganya sekarang sudah sangat mahal yaitu berkisar Rp. 100.000 an padahal tahun lalu aku kesini masih Rp. 50.000,-hmmm

Yang jelas wisata ke Bromo memang selalu ngangeni… Cuma sekarang wisata di Bromo mahalllllll……………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar