Seperti biasa hari libur
kumanfaatkan mengisinya bersama dengan keluarga kecilku. Waktu itu
kebetulan di beteng Vredeburg ada food festival yang menarik untuk
didatangi. Karena padatnya arus lalu lintas di daerah malioboro, kami
parkir kendaraan di area parkir pasar Beringharjo, yang lokasinya dekat
dengan beteng .
Setelah selesai di food fest, kami kembali ke
area parkir untuk mengambil kendaraan. Dalam perjalanan itu, kami
berpapasan dengan seorang kuli angkut barang. Dia seorang perempuan, di
tengah panas cuaca kota Jogja waktu itu, dia tertatih tatih mengangkat
beban di punggungnya. Saking beratnya beban itu, sehingga punggung dia
harus membungkuk 90 derajad untuk menahan beban di punggungnya. Sambil
tertatih dia berjalan selangkah demi selangkah dan sebentar sebentar
berhenti untuk mengumpulkan tenaganya untuk kemudian berjalan lagi.
Saat
itu aku terkesiap. Tanpa kusadari airmataku menetes dan lidahku terasa
kelu. Aku tidak sanggup mengucapkan kata-kata apapun juga..
Seorang
perempuan yang sudah separuh baya harus mengangkat beban yang segitu
berat di punggung nya. Kemana suaminya? apa yang terjadi padanya? sudah
makankah dia? berapa dia dapat bayaran untuk mengangkat beban yang
begitu beratnya? seribu pertanyaan berkecamuk dalam pikiranku.
Kemudian
aku ambil dompet ditas ku... kulihat isinya.. damn!!.. kenapa didalam
dompetku hanya tinggal 10.000? Namun dengan itikat baik, bukan jumlah
aku berikan uang itu untuk ibu itu.. dengan harapan.. paling tidak uang
yang sangat sedikit itu bisa dia gunakan untuk membeli makan siang dia.
Saat
itu juga aku seperti diperlihatkan betapa kuatnya seorang perempuan
yang mau berjuang untuk kehidupannya. Dia begitu kuat dan tabah.
Lantas.. tidak malukah aku yang sudah begitu banyak diberi kemudahan
oleh Mu ya Allah masih sering mengeluh?
Terima kasih ya Allah atas segala berkah dan rahmatMu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar